Sinergi Kemenag dan Komisi Informasi Sumsel: Menjaring Transparansi, Mencetak Duta Informasi

KI Sumsel akan menggelar Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Desember 2025

AGAMA, BUDAYA, Islam46 Dilihat

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET – Suasana ruang rapat di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan siang itu (Senin (15/09/2025) terasa hangat.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, Dr H. Syafitri Irwan, S.Ag, M.Si, menyambut rombongan Komisi Informasi (KI) Sumsel yang dipimpin Joemarthine Chandra dengan senyum lebar.

Di balik pertemuan formal ini, tersimpan gagasan besar: mendorong setiap badan publik di Sumsel menjadi lembaga yang benar-benar informatif dan terbuka bagi publik.

“Komisi Informasi Sumsel ini luar biasa, sangat energik. Maklum di dalamnya sosok para aktivis,” kata Syafitri, sambil menegaskan kesiapannya mendukung langkah KI Sumsel. Dengan anggaran terbatas, ia mengaku keterbukaan informasi publik tetap bisa berjalan, “Kami siap bersinergi dengan kapasitas yang kami punya.”

Di sisi lain meja, Joemarthine Chandra mengurai rencana besar lembaganya. Tahun ini KI Sumsel tengah memverifikasi 314 badan publik yang ikut e-Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025. Setelah tahap verifikasi, akan ada visitasi lapangan untuk memastikan data sesuai realitas.

“Kami ingin badan publik benar-benar jujur menyajikan data. Nantinya, dari rangkaian penilaian ini, kami akan menggelar Anugerah Keterbukaan Informasi Publik pada Desember mendatang,” ujar Joemarthine.

KI Sumsel juga sedang merancang program regenerasi kader keterbukaan informasi. Yoppy Van Houten, Ketua Divisi Sosialisasi dan Komunikasi Publik KI Sumsel, menyebutnya Gradasi—Generasi Muda Komisi Informasi.

Tak hanya soal audit data. KI Sumsel juga sedang merancang program regenerasi kader keterbukaan informasi. Yoppy Van Houten, Ketua Divisi Sosialisasi dan Komunikasi Publik KI Sumsel, menyebutnya Gradasi—Generasi Muda Komisi Informasi.

BACA ARTIKEL TERKAIT :

“Mereka akan jadi ujung tombak dalam mensosialisasikan keterbukaan informasi publik. Kita mulai dengan melibatkan siswa Madrasah Aliyah pertengahan Oktober nanti,” kata Yoppy, berharap dukungan Kanwil.

Langkah ini mengisyaratkan cara baru KI Sumsel mendekati publik: membangun transparansi tidak sekadar lewat regulasi, tapi melalui kaderisasi generasi muda. “Kami ingin mencetak duta-duta Komisi Informasi yang mampu menggerakkan kesadaran publik,” ujarnya.

Dari percakapan siang itu terlihat sinergi yang mulai mengkristal. Kemenag Sumsel yang mengelola pendidikan agama dan kemasyarakatan, bertemu dengan Komisi Informasi yang menjaga keterbukaan data publik.

Dua lembaga ini sedang merintis kerja sama yang bukan hanya administratif, tetapi juga edukatif. Jika berjalan sesuai rencana, bukan tak mungkin Sumsel akan punya jaringan duta keterbukaan informasi hingga ke madrasah-madrasah di pelosok.**

TEKS : REKEASE / YULIE AFRIANI  |  EDITOR : IMRON SUPRIYADI  | FOTO : HUMAS KEMENAG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *