Gerak Jalan Kerukunan : Merawat Persaudaraan, Menyongsong Indonesia Emas 2045

Suasana pagi di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (16/8/2025), begitu semarak. Ribuan orang berkaus putih dengan atribut beragam agama tampak berbaur, melangkah bersama dalam Jalan Sehat Kerukunan. Tak ada sekat, tak ada jarak. Semua berjalan dengan senyum, seakan menegaskan: inilah wajah Indonesia—berbeda-beda, namun satu jua.

Acara yang digagas Kementerian Agama ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema “Kerukunan Umat Beragama untuk Indonesia Emas 2045.”

Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang hadir melepas peserta, menyampaikan pesan penuh makna. “Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah dan harus dijaga melalui kerukunan. Kita bersyukur atas kemerdekaan yang diwariskan para pendahulu. Hari ini, kita melanjutkan perjuangan itu dengan merawat kerukunan,” ujarnya, disambut tepuk tangan hangat para peserta.

Hadir pula Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie, serta jajaran Eselon I dan II Kemenag. Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial, melainkan penegasan bahwa kerukunan adalah kerja bersama, lintas iman dan generasi.

Mosaik Kebersamaan

Pagi itu, Lapangan Banteng menjadi panggung persaudaraan. Barisan peserta terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), hingga Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Tak ketinggalan organisasi kepemudaan lintas agama ikut meramaikan. Ada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), dan Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (PAKIN).

Mereka berjalan bersama, membawa pesan bahwa kerukunan bukanlah sekadar jargon, melainkan langkah nyata menuju cita-cita besar: Indonesia Emas 2045.

“Dengan hadirnya peserta dari berbagai kalangan, kami berharap ini menjadi simbol persatuan,” kata Menag menegaskan.

Simbol Perdamaian

Sebelum ribuan orang menapaki rute jalan sehat, acara diawali dengan pelepasan merpati putih—simbol perdamaian. Burung-burung itu mengepakkan sayapnya di langit Jakarta, seakan membawa doa dan harapan agar bangsa ini terus hidup dalam damai.

Langkah demi langkah yang diayunkan para peserta pun bukan sekadar olahraga. Ia adalah langkah spiritual, sebuah ikhtiar untuk menjaga warisan para pendiri bangsa yang pernah mengikatkan sumpah: bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu—Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *