MUARAENIM | KabarSriwijaya.NET – Suara lantunan ayat suci Al-quran terdengar dari ruang kelas Balai Latihan Kerja (BLK) Pondok Pesantren Laa Roiba, Desa Kepur, Muara Enim, Selasa(21/10/2025).
Sementara di ruang lain, suara lantang juga terdengar dari para peserta Lomba Syarhil Quran. Di sudut lainnya, riuh redamnya tepuk tangan juga terdengar dari Lomba Fahmil Quran.
Lain halnya yang terjadi halaman pondok. Suasana kian semarak, ketika busur-busur panah melesat dari gagangnya. Bukan hanya santri, tetapi hampir semua pengasuh pondok ikut serta dalam rangkaian acara itu¸termasuk lomba memanah.
Begitulah suasana kegembiraan santri dan para pengasuh PP Laa Roiba dalam merespon Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025.
Tak hanya olah raga dan kecerdasan otak yang dilombakan, agenda kompetisi bidang kuliner juga digelar. Dari PP Laa Roiba, satu hari sebelum hari jadi HSN tahun 2025 akan tercium aroma tumisan menyeruak ke hidung para peserta.
BACA ARTIKEL TERKAIT :
Kegiatan ini memadukan semangat religius dan keceriaan santri. “Kami ingin Hari Santri bukan hanya seremoni, tapi juga menjadi ruang ekspresi dan kompetisi positif bagi para santri,” ujar Ustadz Wartawan Efendi, S.S., Wakil Mudir PP Laa Roiba, ditemui di sela kegiatan.
Menurut Ustadz Wartawan, seluruh jenjang pendidikan di bawah naungan pondok terlibat—dari MI hingga MA.
Para pengasuh dan guru turut mendampingi, memberi semangat. “Santri itu harus tangguh dan gembira. Melatih hafalan dan membaca Al-Qur’an penting, tapi keterampilan dan sportivitas juga bagian dari dakwah,” katanya.
Sorak-sorai kerap terdengar ketika satu kelompok berhasil menjawab dengan cepat dalam lomba Fahmil Qur’an, atau ketika anak-anak panah tepat mengenai papan sasaran.
Keceriaan tak sekadar datang dari hadiah, melainkan dari rasa kebersamaan yang tumbuh. “Ini semangat gotong royong di pondok. Kami belajar banyak hal dari lomba ini,” ujar Belen Yahya, salah satu santri, usai ikut dalam lomba Syarhil Quran.
Kegiatan ini menjadi pemanasan menjelang acara puncak Apel HSN 2025 yang digelar pada 22 Oktober di Lapangan Merdeka Muara Enim.
Ribuan peserta dari berbagai pesantren, madrasah, dan sekolah di bawah koordinasi PCNU Muara Enim dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan hadir.
“InsyaAllah seluruh santri dan pengasuh Laa Roiba akan berangkat bersama. Ini momentum menunjukkan wajah Islam yang cinta ilmu, cinta tanah air, dan cinta damai,” ujar Ustadz Waratwan.
Dari ruang kelas hingga lapangan, dari hafalan hingga olah raga, semangat Hari Santri di Laa Roiba tahun ini mengalir seperti gema doa yang tak pernah usai: menjadi insan Qur’ani yang berdaya, kreatif, dan membumi.**
TEKS : TIM REDKSI BULETIN LAA ROIBA | EDITOR : IMRON SUPRIYADI