Polda Sumsel Kencangkan Integritas: Dari Etalase Kota hingga Ruang Evaluasi

Polda Sumsel Dorong Transparansi dan Evaluasi Tunggakan Kasus di Polrestabes Palembang

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET – Ruang Aula Polrestabes Palembang, akhir pekan lalu, tampak lebih padat dari biasanya. Di barisan depan, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi berdiri di hadapan jajaran kepolisian Palembang, memberi arahan dengan nada tegas namun berimbang.

“Jika Anda tidak sanggup berprestasi, maka minimal jangan bermasalah,” ujarnya, disambut anggukan ratusan anggota yang duduk rapi berderet.

Kalimat itu menjadi penanda arah baru pembinaan internal kepolisian di Sumatera Selatan. Bukan sekadar pertemuan rutin, kunjungan kerja Kapolda kali ini membawa misi lebih mendasar: memperkuat profesionalisme, menegakkan integritas, dan merawat kepercayaan publik di tubuh kepolisian.

Etalase Kota, Cermin Kepolisian

Dalam sambutannya, Andi Rian menekankan pentingnya evaluasi berjenjang dari tingkat polsek hingga polrestabes. “Palembang ini etalase Sumatera Selatan,” katanya. “Setiap tindakan polisi di kota ini akan mencerminkan wajah Polda Sumsel.”

Pesan itu bukan tanpa alasan. Sebagai kota terbesar dan pusat aktivitas ekonomi di provinsi ini, Palembang menjadi barometer keamanan. Satu tindakan keliru aparat, sekecil apa pun, bisa menggerus citra institusi. Karena itu, Kapolda menegaskan, setiap operasi maupun pelayanan publik harus berorientasi pada perlindungan masyarakat dan penegakan hukum yang berkeadilan.

Kapolda juga meminta patroli dilakukan lebih analitis dan terukur, terutama pada jam-jam rawan antara pukul 23.00 hingga 05.00. Polisi, katanya, harus hadir di waktu masyarakat tidur dan pelaku kejahatan mulai bergerak. “Kehadiran polisi harus dirasakan, bukan hanya terlihat,” ujarnya.

Menjaga Reputasi, Menolak Transaksi

Dalam sesi evaluasi tertutup, Kapolda mengingatkan soal reputasi institusi. Satu kesalahan, katanya, bisa menghapus ratusan capaian baik. Karena itu, ia meminta setiap anggota saling menjaga dan mengingatkan rekan sejawat agar tidak terjebak pada perilaku menyimpang.

Instruksi berikutnya lebih tajam: lakukan transparansi terhadap data perkara. Ia meminta jajaran reserse membuka kembali arsip kasus lama, bahkan yang terbengkalai sejak dua dekade silam. Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar koreksi masa lalu, tetapi introspeksi terhadap sistem penegakan hukum.

“Tidak boleh ada kasus yang menggantung tanpa alasan jelas. Setiap berkas perkara adalah cermin keadilan yang ditunggu masyarakat,” kata Andi Rian.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, menegaskan langkah ini bagian dari pembenahan internal yang berkelanjutan. “Polda Sumsel berkomitmen membangun institusi yang transparan dan berintegritas,” ujarnya. “Kami ingin kepercayaan publik tumbuh dari kerja nyata.”

Semangat Baru dari Lapangan

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Haryo Sugihhartono, mengaku kunjungan Kapolda menjadi energi baru bagi jajarannya. “Polrestabes Palembang adalah kesatuan terbesar di Sumatera Selatan. Kehadiran Kapolda membawa motivasi untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” katanya.

Bagi Haryo, Palembang bukan sekadar ibu kota provinsi, melainkan wilayah strategis yang menentukan stabilitas keamanan di Sumsel. Ia menggarisbawahi pentingnya langkah preventif. “Pencegahan adalah kunci,” ujarnya. “Kejahatan sering muncul dari kelengahan—ketika personel sedang lelah atau lengah.”

Untuk menutup celah itu, Polrestabes memperkuat patroli dan menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan. “Kami bersama Wali Kota mendorong agar Siskamling diaktifkan lagi. Polisi tidak bisa bekerja sendiri,” katanya. “Keamanan akan kuat kalau masyarakat ikut menjaga.”

Anak Muda dan Ancaman Narkoba

Dalam sesi tanya jawab dengan media, Haryo menyinggung dua hal penting: generasi muda dan ancaman narkoba.
“Anak muda harus menjaga diri. Jangan kecewakan orang tua. Keberhasilan itu tergantung kesungguhan kalian,” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya ibadah dan disiplin belajar.

Soal narkoba, Haryo menilai peran keluarga tak kalah penting. “Yang paling tahu kebiasaan anak-anak adalah orang tuanya sendiri,” katanya. “Kami butuh dukungan orang tua agar pengawasan terhadap anak-anak lebih intensif.”

 Evaluasi dan Reformasi

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Polda Sumsel akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tunggakan kasus sejak 2005, memperkuat patroli dialogis di kawasan rawan, serta meningkatkan koordinasi lintas satuan.

Langkah itu menjadi bagian dari strategi besar Kapolda Andi Rian untuk membangun kepolisian yang lebih dekat dengan masyarakat, berintegritas, dan profesional.

Bagi Andi Rian, integritas bukan sekadar slogan. Ia menutup arahannya dengan kalimat yang menggema di ruang aula Polrestabes hari itu:
“Prestasi bisa datang dari kerja keras. Tapi kehormatan hanya lahir dari integritas.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *