Langkah Perdana Praja Sumsel di Lembah Manglayang

Putra Putri terbaik pilihan bangsa calon praja angkatan XXXVI TAHUN 2025 di IPDN Jatinangor

Jatinangor, Sumedang | KabarSriwijaya.NET – Terik matahari menyelimuti kaki Gunung Manglayang, Selasa (23/9/2025) pagi. Di tengah udara sejuk Jatinangor, 33 putra-putri Sumatera Selatan melangkah tegap menuju gerbang Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Di pundak merekalah harapan Sumsel, calon birokrat masa depan yang siap ditempa empat tahun penuh di kampus yang dijuluki kawah candradimuka aparatur sipil negara ini.

Sejak pagi, halaman Hotel Puri Khatulistiwa di Km 20 Jalan Raya Jatinangor telah ramai. Ayah, ibu, kakak, dan adik mengiringi langkah anak-anak mereka yang resmi menjadi Calon Praja Pratama IPDN Angkatan XXXVI Tahun 2025. Ada yang mengabadikan lewat kamera ponsel, ada pula yang memeluk erat sebelum melepas mereka menempuh jarak 130 meter menuju gerbang kampus. Jarak yang pendek itu terasa panjang, seperti simbol peralihan dari dunia remaja menuju disiplin pengabdian.

Semboyan yang Mengikat, Pengabdian yang Menyatukan

Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel, Dr. Drs. Sunarto, M.Si., memimpin langsung pelepasan. Dengan suara mantap ia mengucapkan selamat datang, mengulang semboyan IPDN “Bhineka Nara Eka Bhakti”—walau berbeda-beda tetap satu pengabdian. “Kalian datang ke sini karena memilih menjadi Praja IPDN. Tunjukkan semangat hingga akhir, sampai kelak dilantik sebagai Praja Utama dan Purna Praja, lalu menjadi ASN, abdi negara dan masyarakat,” ujarnya.

Bagi Sunarto, IPDN bukan sekadar kampus, tetapi medan pembentukan karakter. Pendidikan dasar dan disiplin selama satu tahun, disusul pendidikan akademik tiga tahun, dirancang untuk melahirkan birokrat profesional yang berintegritas dan paham tata kelola pemerintahan.

Doa, Refleksi, dan Janji Masa Depan

Selepas arahan, suasana mendadak hening. Para calon praja diajak menundukkan kepala, merenungi perjalanan panjang seleksi yang telah mereka lewati: tes akademik, fisik, psikologi, dan mental. Di bawah langit Jatinangor, doa bersama dipimpin perwakilan orang tua. Ada air mata bangga, ada tangan yang bergetar memegang kamera terakhir kali.

“Di sinilah kami serahkan anak-anak kami untuk dididik menjadi pemimpin masa depan,” ucap salah seorang orang tua dengan suara lirih. Bagi keluarga, momentum ini bukan sekadar seremoni, tetapi perpisahan emosional menuju babak baru anak-anak mereka.

Rangkaian Registrasi: Dari Identitas hingga Kaporlap

Sesampainya di gerbang IPDN, 33 calon praja menjalani rangkaian registrasi yang ketat. Mulai pengecekan wajah dan identitas, pembagian kartu kendali, hingga serah terima dari BKD Provinsi ke pihak IPDN. Mereka diperiksa barang bawaan dan obat-obatan, memilih program studi, mengukur baju dinas, menerima kaporlap, serta mengetahui nama wisma dan pengasuh pendamping.

Bagi sebagian orang ini sekadar tahapan administratif, tetapi di mata IPDN proses ini adalah pelajaran awal tertib administrasi, disiplin, dan tanggung jawab — pondasi seorang aparatur negara. “Ini pembiasaan. Sejak hari pertama mereka belajar teratur,” kata seorang pengasuh IPDN.

Atmosfer Kampus yang Menggugah

IPDN Jatinangor berdiri di kawasan hijau berundak dengan bangunan bergaya Nusantara. Suasana akademik berpadu dengan disiplin khas pendidikan kepamongprajaan. Di sinilah calon-calon pemimpin daerah ditempa bukan hanya secara intelektual, tetapi juga karakter, integritas, dan jiwa korsa.

Seorang alumni IPDN berpesan kepada junior-juniornya: “IPDN bukan hanya tentang kuliah. Ini tentang pembentukan diri menjadi pemimpin yang tangguh, yang siap mengabdi tanpa pamrih.”

Menyiapkan Generasi Birokrat Masa Depan

Ke-33 calon praja asal Sumsel ini bukan sekadar statistik penerimaan mahasiswa baru. Mereka adalah simbol investasi daerah dalam mencetak birokrat masa depan. Kelak mereka diharapkan kembali membawa energi baru bagi pelayanan publik di Sumatera Selatan.

Dari langkah pertama di bawah terik matahari hingga prosesi registrasi yang teratur, semangat mereka tetap utuh. Di tengah pelukan perpisahan keluarga, mereka mengukuhkan janji: mengabdi bagi negara dan masyarakat.**

TEKS /FOTO : RELEASE (YULIE)  |  EDITOR : AHMAD MAULANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait