Suasana GOR Drs. Warsito, Pakri, Palembang, Minggu sore (14/9/2025), seperti berdenyut dalam semangat kompetisi. Sorak-sorai penonton, peluit wasit, dan semerbak aroma kopi dari stan sponsor menutup perhelatan Kejuaraan Bulutangkis PBSI Sumatera Selatan Cup 2025 dengan penuh warna. Sejak dibuka 8 September lalu, ajang ini menjadi magnet bagi 705 atlet dari berbagai kategori, mulai dari anak-anak usia sekolah dasar hingga atlet dewasa.
Di antara kerumunan itu, Ketua Umum PBSI Sumsel H. Fauzi Amro tampak sumringah. Wajahnya memancarkan optimisme setelah enam hari penuh pertandingan yang intens.
“Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan lancar. Kami memang membuka banyak kategori, khususnya anak-anak, agar pembinaan bisa dimulai sejak dini,” ujarnya kepada Gatra, sambil menyalami para pelatih yang bersiap pulang.
Tak hanya pejabat olahraga yang hadir. Penutupan turnamen ini juga dihadiri Asisten III Setda Pemprov Sumsel Zulkarnain, SE., MM yang mewakili Gubernur Sumsel, Kadispora Sumsel Rudy Irawan, perwakilan Kapolda Sumsel, serta jajaran Forkopimda. Para sponsor pun berjejer mendukung: Bank Himbara (BNI, Mandiri, BRI, BTN), Athena Sport, Interbis, Alfaone, hingga Kopi Benua. Bagi mereka, turnamen ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan investasi masa depan olahraga.
Langkah Serius Pembinaan
PBSI Sumsel tampaknya tidak main-main soal regenerasi atlet. Fauzi Amro mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memetakan 9 zonasi pembinaan di Kota Palembang. Model ini memungkinkan bibit muda di setiap wilayah terpantau dan mendapat akses latihan berkualitas. Atlet-atlet terbaik dari turnamen ini akan difasilitasi masuk ke akademi bulutangkis besar di Pulau Jawa seperti PB Djarum dan Jaya Raya.
“Orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun. Bahkan biaya sekolah juga disediakan di akademi tersebut. Harapannya, kelak mereka bisa menjadi andalan Sumsel di PON maupun Kejurnas,” kata Fauzi.
Skema itu sekaligus menjawab persoalan klasik pembinaan atlet daerah: keterbatasan akses. Dengan dukungan sponsor, jalur pembinaan atlet Sumsel terasa lebih jelas.
Mimpi Lebih Besar
Turnamen ini bukan puncak, melainkan pijakan. Fauzi mengumumkan bahwa pada November 2025, PBSI Sumsel akan menggelar Piala Gubernur Cup Sumatera, targetnya 1.000–2.000 peserta. Ada pula rencana menggelar Pangdam Cup dan Kapolda Cup bekerja sama dengan TNI-Polri.

“PBSI akan terus melakukan roadshow ke kabupaten/kota untuk mencari bibit muda berbakat. Dari Palembang sebagai pusat kegiatan, kami berharap lahir atlet-atlet terbaik untuk Sumatera Selatan,” tegasnya.
Jejak Semangat Sriwijaya
Di sela-sela tribun, sejumlah anak usia SD di sejumlah sekolah masih semangat menenteng raket usai berlatih bertanding. Bagi mereka, ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi pintu menuju mimpi. Nama-nama seperti Susi Susanti dan Taufik Hidayat mungkin baru mereka dengar di televisi, namun gairahnya terasa nyata di lapangan.
Kejuaraan PBSI Sumsel Cup 2025 menandai bahwa olahraga bulutangkis di Bumi Sriwijaya sedang menemukan momentum baru: pembinaan yang terstruktur, dukungan sponsor yang solid, dan jejaring nasional yang terbuka lebar. Dari GOR Warsito, bibit-bibit juara itu sedang ditempa. Tinggal menunggu waktu, kapan Sumatera Selatan kembali melahirkan legenda bulutangkis nasional.
TEKS / FOTO : YULIE AFRIANI | EDITOR : IMRON SUPRIYADI