Doa, Sembako di DPD Partai Demokrat dan Bayangan 2029

Partai Demokrat merayakan ulang tahunnya yang ke-24

Palembang |  KabarSumatera.NET – Suasana Selasa sore (9/9/2025) DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan berbeda dari biasanya. Tenda biru putih berdiri rapi, puluhan kursi plastik ditata sederhana, dan di sudut ruangan terlihat beberapa kardus berisi paket sembako. Anak-anak dari panti asuhan datang berbaris, sebagian mengenakan baju koko putih, sebagian lain dengan seragam sekolah seadanya.

Hari itu, Partai Demokrat merayakan ulang tahunnya yang ke-24. Di Sumsel, peringatan diwarnai doa bersama, bakti sosial, dan pembagian santunan untuk anak panti dan pondok pesantren. “Alhamdulillah, hari ini Partai Demokrat genap berusia 24 tahun. Kami memperingatinya dengan doa, berbagi sembako, dan santunan. Semoga Demokrat semakin maju, solid, dan dicintai masyarakat,” kata Ketua DPD Demokrat Sumsel, Cik Ujang, yang juga menjabat Wakil Gubernur Sumsel.

Agenda Seremonial, Aroma Politik

Sekilas, kegiatan itu tak lebih dari seremoni ulang tahun partai. Namun, di sela-sela doa dan pembagian paket sembako, aroma politik tetap terasa. Ketika ditanya awak media soal peluangnya di Pemilu 2029, Cik Ujang tidak menutup pintu.

“Kalau masyarakat menginginkan, insyaAllah kita siap. Yang penting niatnya membantu dan menyejahterakan,” ujarnya sambil tersenyum.

Jawaban itu membuat sebagian pengurus Demokrat yang duduk di kursi depan tersenyum simpul. Seolah ada kode bahwa agenda politik jangka panjang tetap terpelihara, meski dibungkus acara syukuran partai.

Doa Bersama di Seluruh Sumsel

Sekretaris DPD, Muchendi Mahzareki, menambahkan bahwa peringatan HUT ke-24 Demokrat digelar serentak di seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Dari Palembang hingga Ogan Komering Ilir, doa bersama dan bakti sosial dilaksanakan serempak.

“Alhamdulillah, seluruh kader Demokrat di Sumsel ikut berpartisipasi. Bahkan kami juga terhubung secara daring dengan Ketua Umum Partai Demokrat. Pesan beliau jelas, agar kader Demokrat di legislatif maupun eksekutif menjaga lisan dan mengedepankan kebijakan pro rakyat,” kata Muchendi.

Di Kabupaten OKI, Demokrat bahkan mulai menunjukkan taring. Dengan perolehan enam kursi, partai berlambang mercy itu masuk empat besar kekuatan politik daerah. Targetnya, jumlah kursi akan ditingkatkan di daerah lain.

Politik Sembako

Ritual ulang tahun partai dengan doa bersama dan pembagian sembako bukan hal baru di kancah politik Indonesia. Hampir semua partai memanfaatkan momen serupa untuk membangun citra peduli rakyat. Bedanya, Demokrat memilih menekankan kesan religius dengan doa bersama, sembari menyisipkan pesan politik lewat “santunan.”

Di Palembang, ratusan paket sembako dibagikan kepada warga sekitar. “Ini sangat membantu,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga penerima sembako. Baginya, siapa pun yang memberi, tetap dianggap berkah.

Namun bagi pengamat politik, strategi semacam ini lebih dari sekadar amal. Ia menjadi cara partai untuk menjaga kedekatan dengan basis pemilih, terutama menjelang tahun-tahun politik yang makin hangat.

Bayangan 2029

Meski peringatan ulang tahun itu dibalut doa dan berbagi, bayangan Pemilu 2029 sudah tampak jelas. Dari pernyataan Cik Ujang hingga target kursi yang disebut Muchendi, semua mengarah pada strategi jangka panjang Demokrat di Sumatera Selatan.

Peringatan HUT ke-24 itu pun akhirnya ditutup dengan doa bersama dan pembagian santunan. Di atas kertas, ia hanyalah agenda tahunan partai. Namun di lapangan, ia menjadi panggung kecil untuk menunjukkan bahwa Demokrat masih hadir, masih peduli, dan masih punya ambisi politik di masa depan.

Di Sumatera Selatan, pesta doa dan sembako hari itu menjadi isyarat bahwa mesin partai sedang dipanaskan. Tahun 2029 mungkin masih empat tahun lagi, tapi bagi Demokrat, perjalanannya sudah dimulai dari sekarang — lewat doa, sembako, dan senyum politik di tengah masyarakat.

TEKS : YULIANI AFRIANI  |  EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait