TANGERANG | KabarSriwijaya.NET — Di tengah gemerlap ratusan stand kabupaten dari seluruh penjuru negeri, sebuah sudut pameran di Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 mencuri perhatian.
Bukan sekadar keripik tempe atau secangkir kopi, tetapi sebuah narasi tentang bagaimana daerah kecil di Sumatera Selatan mampu bersuara lantang di panggung nasional.
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dengan dukungan penuh SKK Migas – KKKS Seleraya Merangin Dua (SRMD), berhasil meraih penghargaan Juara Stand Kreatif.
Ajang AOE yang ditutup pada Sabtu (30/8/20205), menjadi etalase “Produk Lokal Mengglobal”. Di situlah Muratara memamerkan produk-produk unggulannya: Keripik 3A, Kopi Bukit Layang, Keripik Mumbay, hingga Keripik Kresek. Produk sederhana, namun dikemas dengan sentuhan inovasi yang membuatnya berbeda.
Kolaborasi Energi dan Ekonomi Lokal
Di balik keberhasilan itu, tersimpan kerja kolektif antara Disperindagkop Muratara dengan para pelaku UMKM binaan, serta dukungan strategis dari Seleraya Merangin Dua.
“Kami percaya UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Irvan Triesmadhana, Public Relation Seleraya.
Bersama rekannya Rico Myrevanda, ia menegaskan bahwa dukungan mereka bukan berhenti pada partisipasi pameran, tetapi juga program berkelanjutan berupa pelatihan dan pengembangan kewirausahaan.

Pernyataan ini menggarisbawahi transformasi peran KKKS: dari sekadar operator migas menjadi mitra pembangunan ekonomi daerah. Energi yang mereka hasilkan tidak hanya berupa gas dan minyak, tetapi juga semangat baru bagi UMKM Muratara.
Visi Kepemimpinan
Kepala Disperindagkop Muratara, M. Kodri, menyebut capaian ini sebagai buah dari kepemimpinan visioner Bupati H. Devi Suhartoni. “Beliau konsisten mendorong agar Muratara tak hanya dikenal lewat alamnya, tetapi juga lewat produk kreatif masyarakatnya,” kata Kodri.
Di bawah kepemimpinan Devi Suhartoni, Muratara dua kali berturut-turut meraih penghargaan di ajang nasional ini. Bagi Kodri, itu bukan sekadar plakat penghargaan, melainkan bukti bahwa daerah yang kerap dianggap pinggiran mampu menorehkan jejak di panggung utama.
Membuka Jalan Investasi
Penghargaan “Stand Kreatif” bukan hanya soal tampilan visual, melainkan tentang daya tarik ekonomi daerah. Bagi Muratara, pencapaian ini ibarat undangan terbuka bagi investor untuk melirik potensi lokal. Produk yang lahir dari dapur rumah tangga kini berpeluang menembus pasar yang lebih luas, bahkan global.
“Semoga capaian ini menjadi penyemangat baru bagi kami untuk terus berprestasi dan membawa nama Muratara semakin dikenal,” tutup Kodri dengan optimisme.
Dari Stand ke Identitas
Prestasi Muratara di AOE 2025 menunjukkan satu hal: kreativitas bisa menjadi identitas daerah. Dari pameran yang berlangsung di Tangerang itu, Muratara mengirim pesan kepada Nusantara: bahwa daerah yang kuat bukan hanya mereka yang memiliki sumber daya alam melimpah, tetapi juga mereka yang mampu mengolah kearifan lokal menjadi kekuatan ekonomi baru.
TEKS : YULIE AFRIANI & BAGUS SANTOSA (KONTRIBUTOR JABODETABEK) | EDITOR : WARMAN P