KAI Buka Lowongan, Mimpi Anak Muda Menyusuri Rel

Untuk formasi Polsuska ada tambahan tes kesamaptaan jasmani

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET — Di tengah persaingan kerja yang kian ketat, kabar lowongan kerja dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjadi oase bagi banyak anak muda. Perusahaan transportasi berusia lebih dari seabad ini membuka rekrutmen eksternal tahun 2025 untuk lulusan SLTA, D3/D4, hingga S1.

Formasi yang ditawarkan beragam: mulai dari kondektur, calon masinis, asisten PPKA, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), hingga tenaga pemeliharaan sarana dan prasarana. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengumuman ini selalu memicu antusiasme.

Di Palembang, misalnya, suasana warung kopi di sekitar Stasiun Kertapati sudah riuh sejak kabar ini beredar. “Kalau bisa masuk KAI, itu cita-cita lama saya,” ujar Deni, 22 tahun, lulusan SMK Teknik Mesin. Ia mengaku sudah menyiapkan dokumen sejak jauh hari.

Seleksi Ketat, Proses Gugur

Manajer Humas PT KAI Divisi Regional III Palembang, Aida Suryanti, menegaskan bahwa proses rekrutmen dilakukan dengan sistem gugur. Artinya, hanya mereka yang lolos pada satu tahap yang bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahapannya dimulai dari pendaftaran online melalui situs resmi recruitment.kai.id, yang dibuka pada 30 Agustus hingga 1 September 2025. Setelah itu, berkas akan diseleksi secara administratif. Peserta yang lolos kemudian menjalani tes kesehatan awal, psikologi, wawancara, hingga tes kesehatan akhir.

“Untuk formasi Polsuska ada tambahan tes kesamaptaan jasmani, seperti lari, push up, sit up, shuttle run, dan sebagainya,” jelas Aida.

Prosesnya panjang dan melelahkan, tapi di situlah letak seleksi kualitas. “KAI butuh orang yang siap fisik dan mental, bukan hanya ijazah,” tambahnya.

Waspada Penipuan

Setiap kali KAI membuka rekrutmen, selalu ada cerita lain yang muncul: penipuan berkedok jaminan lolos seleksi. Aida menegaskan, rekrutmen KAI gratis, tanpa pungutan biaya apa pun.

“Jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu, itu penipuan,” katanya. Pihaknya mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur oleh janji-janji instan.

Sesuai hukum, praktik semacam ini bisa dijerat Pasal 378 dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.

Dalam catatan Redaksi KabarSriwijaya.NET, kasus serupa pernah mencuat pada rekrutmen 2022. Beberapa korban di Sumatera Selatan mengaku kehilangan puluhan juta rupiah setelah ditipu oknum yang mengaku “orang dalam”.

Mimpi di Rel Panjang

Bagi sebagian anak muda, bekerja di KAI bukan sekadar pekerjaan. Ada romantika tersendiri: seragam abu-abu masinis yang gagah, peluit kondektur yang nyaring, atau sekadar kebanggaan mengenakan logo garuda bersayap di dada.

Rizki, 25 tahun, lulusan D3 Perkeretaapian, sudah dua kali gagal di tahap psikotes. Namun ia tetap bersemangat ikut seleksi lagi tahun ini. “Kalau gagal, ya coba lagi. Masinis itu pekerjaan impian saya,” katanya.

KAI sendiri memang menjadi salah satu BUMN favorit pencari kerja. Data internal perusahaan menyebut, rasio pendaftar dan formasi bisa mencapai 1:500. Artinya, satu kursi masinis bisa diperebutkan ratusan orang.

Transportasi Publik yang Sedang Berbenah

Rekrutmen kali ini juga bagian dari strategi KAI menghadapi ekspansi bisnisnya. Perusahaan yang berdiri sejak zaman kolonial ini sedang gencar membenahi layanan: dari kereta penumpang, logistik, hingga proyek ambisius kereta cepat dan jalur ganda di berbagai wilayah.

“Pertumbuhan sektor transportasi menuntut SDM yang kompeten dan tahan banting,” kata seorang pengamat BUMN dari Universitas Sriwijaya.

Di Palembang sendiri, Divre III KAI mengelola lintasan sepanjang 1.390 kilometer, meliputi Sumsel dan Lampung. Dengan jumlah kereta yang terus bertambah, kebutuhan tenaga baru tak bisa ditunda.

Harapan dan Kecemasan

Namun, di balik optimisme itu, ada pula kecemasan. Pandemi beberapa tahun lalu masih menyisakan trauma. Sejumlah calon pelamar khawatir tes kesehatan yang ketat akan jadi batu sandungan.

“Jangan sampai gagal lagi di tes gigi,” kata Ani, lulusan SMA asal Prabumulih. Ia gagal pada rekrutmen sebelumnya hanya karena tambalan gigi dinilai tidak memenuhi standar.

KAI memang menetapkan kriteria kesehatan yang ketat, terutama untuk posisi masinis. Kondisi mata minus, gigi tidak sehat, atau tekanan darah tidak stabil bisa menjadi alasan gugur.

Akhir Sebuah Proses

Bagi Aida Suryanti, setiap kali pengumuman rekrutmen selalu ada dua cerita: tawa para pelamar yang lolos dan tangis mereka yang gugur. Namun ia percaya, transparansi dan akuntabilitas adalah modal utama menjaga kepercayaan publik.

“Kami ingin proses ini jadi ajang pembuktian. Siapa yang benar-benar layak, dialah yang akan terpilih,” katanya menutup pembicaraan.

Bagi Deni, Rizki, dan ribuan pemuda lain, rekrutmen KAI bukan sekadar lowongan kerja. Itu adalah kesempatan meraih masa depan—di atas rel panjang yang menyambungkan mimpi dan kenyataan.

Tabel : Litbang KabarSriwijaya.NET (diolah) | Link Pendaftaran : https://e-recruitment.kai.id/

TEKS : YULIE AFRIANI  | EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait