RS Premier Bintaro: Menghadirkan Revolusi Bedah Tulang Belakang Lewat ROBBIN

Palembang menjadi kota kedua setelah Yogyakarta

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET – Di sebuah ballroom Hotel Harper, Palembang, Rabu siang, 27 Agustus 2025, deretan kursi sudah terisi wartawan dari berbagai media. Mereka tak hanya datang untuk meliput acara biasa, melainkan menyimak langsung perkembangan mutakhir dunia medis yang menyentuh persoalan yang kerap dialami banyak orang: masalah tulang belakang.

RS Premier Bintaro menggelar Media Tour 2025 dengan tema “Update Management of Spine Problem”. Palembang menjadi kota kedua setelah Yogyakarta dalam rangkaian sosialisasi yang dikemas bukan hanya untuk mempererat hubungan dengan media, tapi juga memperkenalkan inovasi terbaru dari Spine Center rumah sakit tersebut.

Teknologi di Balik Punggung

Sorotan utama acara ini adalah hadirnya dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. Sejak 2017 ia bergabung di RS Premier Bintaro sebagai spesialis ortopedi dengan subspesialisasi tulang belakang. Dengan tenang, ia menjelaskan tentang teknologi robotik yang mereka kembangkan: Excelsius GPS, atau lebih akrab dipanggil ROBBIN (Robot Bintaro).

RS Premier Bintaro: Menghadirkan Revolusi Bedah Tulang Belakang Lewat ROBBIN

“Dengan sistem ini, prosedur bedah bisa dilakukan lebih presisi, risiko pendarahan berkurang, pemulihan lebih cepat, dan keselamatan pasien meningkat,” terang Asrafi. Bagi banyak peserta, paparan ini membuka wawasan baru: ternyata operasi tulang belakang tidak lagi harus identik dengan luka besar dan waktu pemulihan panjang.

Selain itu, ia mengupas berbagai kondisi medis seperti nyeri punggung kronis, saraf terjepit, hingga skoliosis. “Pendekatan kami komprehensif, tidak hanya bedah, tetapi juga rehabilitasi medis dan dukungan radiologi,” tambahnya.

Antusiasme Media

Acara berlangsung interaktif. Sejak awal sesi, para jurnalis yang hadir aktif melontarkan pertanyaan. Bahkan hingga menjelang akhir, suasana masih riuh oleh diskusi—mulai dari pertanyaan teknis soal prosedur hingga pengalaman pasien pasca-operasi. Semua dijawab detail oleh tim manajemen RS Premier Bintaro.

Bagi para wartawan yang sehari-hari meliput berita umum, kesempatan ini sekaligus menjadi pengalaman belajar langsung dari pakar. “Spine problem ini kan dialami banyak orang, termasuk keluarga kita. Jadi informasi seperti ini sangat penting,” komentar salah seorang jurnalis lokal.

Rumah Sakit yang Terus Berlari

Berlokasi di Tangerang Selatan, RS Premier Bintaro sejak berdiri pada 1998 memang dikenal sebagai salah satu rumah sakit swasta terkemuka. Dengan konsep layanan Satu Atap, rumah sakit ini menawarkan paket lengkap: mulai dari konsultasi, pemeriksaan, tindakan, rawat inap, hingga rehabilitasi.

RS Premier Bintaro: Menghadirkan Revolusi Bedah Tulang Belakang Lewat ROBBIN

Di antara layanan unggulannya, Spine Center menjadi ikon terbaru, berdampingan dengan Orthopedic Center, Heart Centre, Vascular Center, hingga Stroke Center. Rumah sakit ini juga telah mengantongi akreditasi nasional dari KARS, akreditasi internasional dari Joint Commission International (JCI), serta sertifikasi mutu ISO 9001:2015.

Rangkaian prestasi ini, menurut manajemen RS Premier Bintaro, adalah bagian dari komitmen menghadirkan layanan kesehatan yang aman, terpercaya, dan berstandar global.

Dari Bintaro ke Daerah

Mengapa Palembang dipilih sebagai kota persinggahan setelah Yogyakarta? Menurut penyelenggara, selain potensi kota besar dengan kebutuhan layanan kesehatan modern, Palembang juga dinilai strategis untuk memperkenalkan inovasi medis kepada masyarakat Sumatera Selatan.

Lewat media tour, RS Premier Bintaro bukan sekadar promosi layanan. Ada pesan edukasi yang dibawa: memperkenalkan cara baru menangani masalah tulang belakang, dan memberi harapan baru bagi pasien yang selama ini ragu menjalani operasi karena trauma atau ketakutan.

Lebih dari Sekadar Acara

Ketika lampu ruangan mulai diredupkan, tanda acara segera usai, para jurnalis masih terlihat asyik berdiskusi. Seperti ada kesan yang tertinggal: bahwa dunia medis Indonesia kini bergerak cepat, sejajar dengan teknologi global.

Di balik presentasi teknologi dan paparan medis, Media Tour ini sejatinya menyimpan pesan lain. Bahwa komunikasi antara rumah sakit dan media perlu terus terjalin, bukan sekadar untuk publikasi, tetapi untuk memastikan informasi kesehatan sampai ke masyarakat secara benar dan utuh.

Dan di Palembang hari itu, pesan itu sampai: bahwa kesehatan tulang belakang bukan lagi perkara menunggu takdir, melainkan bisa ditangani dengan teknologi, pengetahuan, dan keberanian untuk berubah.

TEKS : YULIE AFRIANI  | EDITOR  : WARMAN P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *