Pekan Olahraga dan Seni untuk Narapidana : Sportivitas di Balik Jeruji :

ini adalah bagian dari pembinaan mental, karakter, dan kerja sama

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET – langit di atas kawasan Merdeka, Palembang, tampak cerah. Di balik pagar tinggi yang membatasi dunia luar dan dalam, sekelompok warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Palembang berdiri berbaris rapi di lapangan utama. Suara tepuk tangan bergema, disusul tiupan peluit dan musik dari pengeras suara kecil. Hari itu, bukan hari biasa di balik jeruji besi.

Untuk kesekian kalinya, Rutan Palembang menggelar Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (PORSENAP). Sebuah ajang tahunan yang ditujukan untuk memberi ruang ekspresi, rekreasi, dan pembinaan bagi para penghuni rutan. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Rutan Kelas I Palembang, M. Rolan, A.Md.IP, S.H., M.H., dalam suasana meriah namun tetap disiplin.

“PORSENAP bukan sekadar perlombaan, ini adalah bagian dari pembinaan mental, karakter, dan kerja sama,” ujar Rolan dalam sambutannya, Sabtu (2/08/2025)

Di hadapan para pejabat struktural, petugas pemasyarakatan, dan ratusan warga binaan, ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi kejujuran, kedisiplinan, dan sportivitas selama kompetisi berlangsung.

Bukan Ajang Hura-Hura

Berbeda dari kesan umum tentang kehidupan di rutan yang identik dengan kesunyian dan keterbatasan aktivitas, suasana pagi itu jauh dari muram. Setelah apel pembukaan, balon dilepas ke udara, menandai dimulainya rangkaian kegiatan. Bola pertama dipukul dalam laga ekshibisi antara petugas dan warga binaan, membuka secara simbolis pertandingan demi pertandingan yang akan digelar hingga 15 Agustus mendatang.

Cabang olahraga yang dipertandingkan cukup beragam, dari yang serius hingga yang bersifat hiburan: bulu tangkis, bola voli, tenis meja, gaple, catur, karaoke, makan kerupuk, balap karung, hingga bola kelereng. Semua dilombakan di dalam ruang terbatas, tapi dengan semangat yang tak bisa dibatasi.

“Ini bukan hura-hura,” kata salah satu petugas pemasyarakatan yang enggan disebut namanya. “Kami punya target pembinaan, dan kegiatan ini jadi salah satu caranya.”

Merawat Jiwa, Menjaga Rasa

Dalam sistem pemasyarakatan modern, pendekatan terhadap warga binaan tak hanya soal keamanan, tetapi juga pembinaan psikososial. PORSENAP menjadi salah satu metode yang dianggap mampu menyentuh sisi kepribadian, memberi ruang untuk tumbuh meski dalam kondisi terkungkung.

“Warga binaan tetap manusia. Mereka butuh ruang untuk berekspresi, membangun rasa percaya diri, dan merawat hubungan sosial,” ujar Rolan  usai pembukaan. Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan membangun solidaritas di antara sesama narapidana, mengurangi konflik internal, dan memberi pengalaman berharga dalam membangun kerja sama tim.

Seorang warga binaan, sebut saja Budi, mengaku antusias. “Saya ikut tenis meja dan karaoke,” katanya dengan senyum kecil. “Latihan tiap sore, walau cuma pakai meja yang udah penyok sedikit.”

Budi, yang tengah menjalani hukuman selama tiga tahun, mengatakan kegiatan seperti ini memberinya semangat. “Di sini, saya merasa lebih dihargai. Bisa tunjukkan kalau saya masih punya bakat.”

Di Balik Dinding, Ada Harapan

PORSENAP 2025 bukan hanya panggung olahraga dan seni, tetapi juga menjadi cermin transformasi dalam sistem pemasyarakatan. Bahwa penjara tak harus selalu menjadi tempat menghukum, tetapi juga tempat membina dan memberi kesempatan kedua.

Rolan berharap kegiatan semacam ini tak berhenti menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi bagian dari kultur pembinaan yang berkelanjutan. “Kalau warga binaan bisa menyalurkan energi mereka ke hal-hal positif, kita semua yang akan diuntungkan,” ujarnya.

Di akhir acara pembukaan, balon-balon yang melayang tinggi menjadi simbol kebebasan yang belum mereka miliki—tetapi tetap bisa mereka rasakan, meski hanya sesaat. Di balik pagar dan kawat berduri, semangat itu tetap hidup. Sportivitas tumbuh. Harapan pun dipelihara.

TEKS : YULIE AFRIANI  |  EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *