BarataYudha Bersiap Gelar MUBES I, Konsolidasi Akar Rumput Tak Menunggu Restu Elite

Langkah ini bukan sekadar formalitas. MUBES I dirancang sebagai momentum penting untuk tiga point penting

PALEMBANG | KabarSriwijaya.NET — Sambil menanti jawaban resmi atas surat audiensi yang telah dilayangkan hampir sebulan lalu kepada Fraksi PKB dan Fraksi NasDem DPRD Kota Palembang, gerakan sosial BarataYudha tak tinggal diam.

Dalam upaya memperkuat konsolidasi internal, organisasi yang digagas dari semangat kepedulian akar rumput ini tengah bersiap menggelar Musyawarah Besar (MUBES) I pada bulan Agustus 2025 mendatang.

Langkah ini bukan sekadar formalitas. MUBES I dirancang sebagai momentum penting untuk tiga point penting. Dedek Chaniago Koordinator BarataYudha menyebutkan, tiga point penting itu;

Pertama ; Pengukuhan dan restrukturisasi kepengurusan BarataYudha di semua tingkatan, mulai dari Kota, Kecamatan, Kelurahan, hingga RT. Kedua; Penyusunan program kerja strategis dan visi-misi organisasi yang mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat bawah. Ketiga: Pembentukan dan pengesahan Aturan Organisasi/SOP, agar gerakan ini berjalan rapi, partisipatif, dan berkesinambungan.

Audiensi Masih Dinanti, BarataYudha Bergerak Mandiri

Seperti diketahui, sejak awal Juni lalu, BarataYudha telah mengirimkan permohonan audiensi kepada beberapa fraksi di DPRD Kota Palembang, antara lain Fraksi PKB dan Fraksi NasDem.

Namun hingga pertengahan Juli, belum ada jadwal resmi yang diberikan. “Kami tetap menghormati proses yang ada di legislatif, tapi di sisi lain, gerakan kami tidak bisa menunggu terus. Roda organisasi harus tetap berjalan,” ujar Dedek yang juga akrab dipanggil Jenderal CD dalam pertemuan internal pekan ini. (19/7/2025)

 Lebih dari Sekadar Gerakan, Menuju Kekuatan Sosial Alternatif

Lebih lanjut, Dedek menambahkan, MUBES I nanti akan menjadi titik balik penting bagi BarataYudha. Tak hanya untuk memperkuat struktur organisasi, tetapi juga menyatukan narasi gerakan: dari sekumpulan relawan yang aktif di lapangan, menjadi kekuatan sosial alternatif yang terorganisir dan berpengaruh.

“Selama ini kita sudah bekerja diam-diam di berbagai sektor. Tapi ke depan, kita ingin lebih transparan, terbuka, dan bisa dipertanggungjawabkan secara struktural. Maka MUBES ini akan menjadi fondasi bersama,” ujarnya.

Rencana pelaksanaan MUBES dijadwalkan pada Bulan Agustus 2025, dengan tempat dan jam pelaksanaan masih bersifat tentatif. Namun beberapa lokasi strategis di Palembang telah dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah agenda besar ini.

 Menunggu Jawaban Dewan, Namun Tak Berhenti Bergerak

MUBES I BarataYudha di bulan Agustus menurut Dedek, akan menjadi panggung penting untuk memetakan masa depan gerakan sosial ini. Di saat surat audiensi belum direspons, saat inilah BarataYudha justru meneguhkan jati dirinya: bahwa gerakan rakyat tidak bisa selamanya menunggu restu elite.

Dengan struktur organisasi yang akan dirapikan, visi-misi yang dikristalisasi, dan SOP yang disahkan bersama, BarataYudha tidak hanya menghidupkan semangat kerelawanan. Ia sedang membangun fondasi peradaban sosial baru—berbasis empati, gotong royong, dan keadilan sosial.

“Selama masih ada warga miskin yang tinggal di rumah reyot, selama masih ada yang kesulitan mengakses pendidikan dan bantuan modal, BarataYudha akan tetap hadir di tengah mereka,” tutup Dedek.

TEKS : RELEASE  |  EDITOR : IMRON SUPRIYADI  |  FOTO : DOK. RED.KS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *