MUARAENIM | KabarSriwijaya.NET — Di sebuah pagi yang cerah di Plaza GOR Pancasila Muara Enim, Kamis (17/7), suasana tampak berbeda. Bukan oleh sorak-sorai olahraga atau parade rakyat, melainkan deretan mobil dinas berjejer rapi, seperti pasukan yang siap inspeksi.
Bupati Muara Enim, H. Edison, didampingi sang Wakil, Sumarni, tak segan turun langsung ke lapangan. Bukan untuk seremoni, bukan pula untuk pencitraan. Tapi untuk sesuatu yang kadang dianggap remeh, padahal menyangkut wibawa negara: keteraturan aset milik rakyat.
Satu per satu kendaraan roda empat itu dicek langsung. Dari luar, tampilannya boleh saja mengilap. Tapi yang dicari hari itu bukan hanya bodi mulus atau ban tak botak. Bupati dan jajaran Kepala OPD memeriksa hingga ke jantung administrasi: STNK, pajak hidup atau mati, dan kesesuaian peruntukannya.
“Ini bukan inspeksi mendadak. Ini bentuk cinta pada barang milik negara,” ujar Bupati, dengan nada tenang tapi sarat makna.
Tak bisa dipungkiri, kendaraan dinas kadang lebih rajin mengantar anak sekolah daripada dipakai dinas. Di sinilah letak pentingnya pengecekan: bukan hanya soal fisik, tapi soal moral.
“Kendaraan ini dibeli dari uang rakyat, harus dipakai untuk melayani rakyat,” ujar Bupati Edison, seolah mengingatkan bahwa jabatan boleh berganti, tapi pertanggungjawaban tak pernah pensiun.
Lebih lanjut, Edison menegaskan bahwa kegiatan ini bukan rutinitas kosong. Ini adalah ajakan senyap kepada semua ASN untuk berbenah dalam sunyi, disiplin dalam urusan yang kerap tersembunyi: pengelolaan aset negara.
“Transparansi itu bukan sekadar laporan, tapi juga tindakan. Dan tanggung jawab itu bukan hanya di meja, tapi juga di lapangan,” tutupnya.
TEKS : AHMAD MAULANA | EDITOR : IMRON SUPRIYADI | FOTO : HALOPOS.ID