Membangun Madrasah, Membangun Peradaban

Refleksi atas Renovasi Sembilan Madrasah di Sumatera Selatan

Oleh Dr. H. Syafitri Irwan, S.Ag., M.Pd.I, Kakanwil Kemenag Sumsel

———- OPINI ————-

Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, Sumatera Selatan mendapat anugerah luar biasa. Sembilan madrasah—tujuh swasta dan dua negeri—telah dinyatakan lolos verifikasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).

Ini bukan sekadar kabar teknis tentang pembangunan gedung. Ini adalah bagian dari narasi besar pemerataan pendidikan nasional, pondasi kemajuan bangsa, dan perwujudan nilai-nilai keadilan sosial yang menjadi amanat konstitusi kita.

Madrasah: Benteng Peradaban dan Pembentuk Karakter Bangsa

Dalam sejarahnya, madrasah bukan sekadar lembaga pendidikan. Ia adalah benteng peradaban Islam di Nusantara. Di madrasah, nilai-nilai agama dipelajari, karakter dibentuk, dan jembatan antara ilmu agama dan ilmu dunia dibangun. Namun, harus kita akui, madrasah sering kali tertinggal dalam hal fasilitas dibandingkan sekolah umum. Banyak madrasah bertahan dengan gedung seadanya, kursi dan meja yang sudah lapuk, serta ruang belajar yang belum sepenuhnya layak.

Ketimpangan inilah yang ingin diintervensi oleh pemerintah melalui Program Hasil Terbaik Cepat. Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan PHTC sebagai upaya percepatan pemerataan kualitas pendidikan nasional—program yang menggabungkan pembangunan fisik dengan digitalisasi pembelajaran, serta menghadirkan layanan pendidikan yang lebih setara di seluruh pelosok tanah air.

PHTC: Sebuah Percepatan yang Diperlukan

Kita sering mendengar istilah “bonus demografi” dan “Indonesia Emas 2045.” Semua itu hanya dapat diraih jika pendidikan kita bermutu dan merata. PHTC hadir sebagai jawaban atas kebutuhan percepatan tersebut.

BACA ARTIKEL LAINYA : PHTC : Sembilan Madrasah Sumsel Bersiap Berbenah

Di Sumatera Selatan, terdapat 40 madrasah yang datanya telah ditarik langsung oleh PUPR dari Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (EMIS). Dari 20 madrasah yang diverifikasi pada tahap pertama, sembilan dinyatakan lolos. Proses ini dilakukan ketat oleh tim Dinas PUPR Sumsel untuk memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar menyasar kebutuhan yang tepat.

Sembilan madrasah yang lolos itu adalah MAS Darul Muttaqin OKU, MAS Subulussalam OKU Timur, MIS Nurul Fattah OKU Timur, MIS Nurul Akbar OKI, MAS Darussalam OKI, MTsS Mardhatillah Banyuasin, MAS La Tansa Mustika PALI, MTsN 3 OKU Selatan, dan MIN 1 Ogan Ilir. Setiap nama di daftar itu menyimpan harapan ribuan siswa dan keluarga yang selama ini bertahan dengan fasilitas seadanya.

Renovasi Fisik, Revolusi Mental

Renovasi gedung madrasah bukanlah tujuan akhir, melainkan pintu masuk untuk revolusi pendidikan Islam. Gedung yang lebih layak akan membuat anak-anak belajar dengan lebih nyaman. Ruang kelas yang terang, ventilasi yang baik, dan akses internet yang stabil akan mendorong mereka mengakses ilmu pengetahuan secara lebih luas. Guru-guru pun akan termotivasi meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sebagaimana ditegaskan oleh Presiden, pembangunan madrasah melalui PHTC juga diiringi dengan transformasi digital. Dengan ini, kita berharap siswa madrasah tidak hanya unggul dalam nilai-nilai agama, tetapi juga melek teknologi, kreatif, dan siap bersaing di era global. Dengan demikian, madrasah bisa sejajar, bahkan melampaui sekolah umum dalam kualitas lulusan.

Dimensi Ilmiah dan Kebijakan Publik

Opini ini saya tulis bukan semata sebagai laporan, tetapi sebagai refleksi ilmiah populer. Dalam kajian pendidikan, fasilitas sekolah—khususnya ruang kelas yang layak—memiliki korelasi langsung dengan prestasi siswa. Studi-studi internasional menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang nyaman meningkatkan konsentrasi, motivasi, serta kesehatan mental siswa. Dengan kata lain, investasi pada gedung madrasah adalah investasi pada manusia, investasi pada karakter, investasi pada masa depan bangsa.

Selain itu, kebijakan publik seperti PHTC harus didesain dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Karena itu kami di Kemenag Sumsel hanya berperan sebagai penghubung data, sedangkan verifikasi teknis dilakukan penuh oleh PUPR. Ini untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan dan setiap keputusan berbasis fakta di lapangan.

Peran Masyarakat: Mengawasi dan Mendukung

Renovasi sembilan madrasah ini juga mengundang peran masyarakat. Wali murid, alumni, pengurus yayasan, dan tokoh masyarakat dapat menjadi mitra pemerintah dalam memastikan pembangunan sesuai spesifikasi. Pengawasan publik adalah vitamin bagi akuntabilitas. Saya selalu menekankan bahwa pembangunan madrasah harus dirasakan manfaatnya langsung oleh siswa, bukan sekadar angka di laporan.

Di sisi lain, masyarakat juga dapat mendukung dengan cara-cara positif—misalnya gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah, membantu menyediakan bahan ajar tambahan, atau mendukung pengembangan ekstrakurikuler yang menumbuhkan kreativitas siswa.

Dampak Sosial-Ekonomi: Madrasah sebagai Pusat Pertumbuhan

Madrasah tidak hanya berdampak pada kualitas pendidikan, tetapi juga pada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Renovasi gedung akan membuka lapangan kerja sementara bagi tukang dan pekerja lokal. Setelah selesai, madrasah yang lebih representatif akan meningkatkan citra daerah, menarik perhatian donatur, serta membuka peluang kerja sama pendidikan yang lebih luas.

Di masa depan, madrasah-madrasah ini berpotensi menjadi pusat kegiatan masyarakat: pusat literasi, pusat dakwah, pusat pembentukan karakter generasi muda. Dengan demikian, pembangunan madrasah adalah pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Tantangan ke Depan: Konsistensi dan Keberlanjutan

Namun kita juga perlu realistis. Program ini baru tahap pertama. Masih ada puluhan madrasah lain yang menunggu giliran renovasi. Tantangannya adalah menjaga konsistensi program ini agar tidak hanya berhenti pada sembilan madrasah. Kita perlu memastikan bahwa PHTC menjadi agenda berkelanjutan, bukan sekadar proyek lima tahunan.

Kita juga perlu memperkuat kapasitas guru, kurikulum, dan manajemen madrasah agar bangunan fisik yang bagus diimbangi dengan kualitas pembelajaran yang unggul. Tanpa itu, renovasi gedung hanya akan menjadi kosmetik belaka.

Landasan Spiritual: Pendidikan sebagai Ibadah

Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban. Fasilitas pendidikan yang layak adalah hak setiap anak bangsa. Oleh karena itu, setiap rupiah yang kita investasikan untuk madrasah adalah bagian dari ibadah sosial. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk selalu memuliakan ilmu dan guru. Dalam konteks modern, memuliakan ilmu berarti memastikan akses pendidikan yang setara dan bermutu bagi semua anak.

Saya mengajak seluruh pihak untuk melihat pembangunan madrasah ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi sebagai amal jariyah. Insya Allah, setiap buku yang dibuka, setiap doa yang dibaca, setiap ilmu yang ditransfer di madrasah-madrasah ini akan menjadi pahala yang terus mengalir bagi semua yang berkontribusi.

Harapan : investasi sejati 

Sembilan madrasah yang lolos verifikasi PHTC adalah simbol dari perjalanan panjang. Perjalanan menuju kesetaraan, menuju keadilan, menuju peradaban pendidikan Islam yang lebih maju. Saya mengajak semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha—untuk bersama-sama menjaga momentum ini.

Kita percaya, madrasah yang baik akan melahirkan generasi yang baik. Generasi yang berakhlak mulia, berilmu luas, dan berdaya saing tinggi. Inilah investasi sejati yang akan menentukan wajah Indonesia di masa depan.

Akhirnya, sebagai Kakanwil Kemenag Sumsel, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan program ini: pemerintah pusat, PUPR, guru-guru, pengurus madrasah, dan masyarakat. Semoga sembilan madrasah ini menjadi model yang menginspirasi pembangunan madrasah lainnya di seluruh Indonesia.

Mari kita jadikan pembangunan madrasah ini sebagai tonggak sejarah. Dari Sumatera Selatan, kita kirim pesan kepada dunia: Indonesia serius membangun pendidikan Islam, serius membangun karakter bangsanya, serius menyiapkan generasi emas. Wallahu a’lam bishshawab.

Palembang, 12 September 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *