Di balik kerinduan jutaan umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji, ada satu kendala klasik yang kerap menghalangi: biaya yang terus meningkat. Tahun demi tahun, ongkos naik haji kian melonjak, sementara antrian daftar tunggu semakin panjang. Di tengah kondisi itu, sebuah inovasi pembiayaan syariah hadir, menawarkan solusi tanpa menyalahi koridor hukum Islam. Namanya: AMITRA.
Kepala Cabang FIF Group Muaraenim, Aron P Hutagalung menjelaskan, AMITRA merupakan anak perusahaan dari PT Astra International melalui FIFGROUP, bukan pemain baru.
Sejak 2005, lembaga ini menjadi pionir pembiayaan syariah di Indonesia. Dengan jaringan 258 cabang, lebih dari 400 pos, serta rekanan 18 BPS BPIH, 900 lebih PPIU, dan 130 PIHK, AMITRA telah mendampingi lebih dari 55 ribu jamaah menuju Tanah Suci.
“Semua bisa haji bersama AMITRA,” begitu tagline yang digaungkan. Kalimat sederhana, tapi menyimpan optimisme baru bagi masyarakat yang selama ini tergolong galak tapi dak pacak—punya niat tapi belum punya cukup dana.
Jalan Tengah untuk Istitha’ah
KH Taufik Hidayat, Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Laa Roiba Muaraenim dalam Seminar Inspirasi Haji, menjelaskan, dalam fiqih, syarat wajib haji adalah istitha’ah—kemampuan. Namun, menurut Imam Syafi’i dalam Ringkasan Al-Umm, kemampuan itu tak hanya dimaknai sebagai mampu tunai.
BACA ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :
Seminar Inspirasi Haji di Muara Enim : Renungan Nabi Ibrahim hingga Solusi Dana Talangan
“Mampu juga berarti bisa mencicil,” tulis sang imam. “Dengan kata lain, orang yang memiliki penghasilan tetap dan dapat mengangsur setoran awal haji, termasuk kategori mampu,” tegasnya, Sabtu (6/09/2025)
Fatwa Majelis Ulama Indonesia memperkuat tafsir ini. Dalam Munas X MUI tahun 2020, diputuskan bahwa pembayaran setoran awal haji dengan utang atau pembiayaan hukumnya boleh, sepanjang dilakukan di lembaga keuangan syariah dengan akad syariah, bukan lembaga konvensional. Syaratnya: nasabah punya kemampuan melunasi, dibuktikan dengan kepemilikan aset atau penghasilan yang memadai.
Legalitas Tak Diragukan
Legalitas AMITRA tidak main-main. Perusahaan ini terdaftar dan diawasi OJK melalui POJK No.10/POJK.05/2019. Sementara dari sisi syariah, AMITRA mengacu pada beberapa fatwa DSN-MUI, antara lain:
- Fatwa No.004/MUNAS X/MUI/XI/2020 tentang Pembayaran Setoran Awal Haji dengan Utang dan Pembiayaan.
- Fatwa No.112/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Ijarah.
- Fatwa No.044/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Pembiayaan Multijasa.
- Fatwa No.56/DSN-MUI/V/2007 tentang Review Ujrah pada LKS.
Dua nama besar duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah: Dr. dr. H. Endy Moh Astiwara, MA, FIIS, dan Dr. H. Aminuddin Yakub, MA, yang keduanya juga anggota Komisi Fatwa MUI.
“Dengan pengawasan yang ketat, masyarakat tidak perlu khawatir. Semua transaksi berjalan sesuai prinsip syariah,” tegas Radian Kurniawan, salah satu pemateri seminar Inspirasi Haji di Muara Enim.
Dari Uang Kopi ke Porsi Haji
Radian menjelaskan, AMITRA mengemas pembiayaan haji dengan bahasa sederhana: hanya Rp22 ribu per hari, setara harga segelas kopi, jamaah sudah bisa mencicil porsi haji reguler.
Angsuran bulanan sekitar Rp657 ribu untuk setoran awal Rp25 juta. Prosesnya mudah: cukup KTP dan KK, langsung dibukakan rekening haji, dengan pendampingan porsi di Kemenag.
Bagi yang mengincar haji plus, tersedia pula paket pembiayaan setara USD 4.500 atau Rp75 juta. Semua dilakukan dengan akad ijarah multijasa, transparan, dan berbasis syariah.
Lebih dari Sekadar Pembiayaan
Bagi AMITRA, misi mereka bukan sekadar bisnis, tapi dakwah. Visi mereka jelas: “Membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.” Maka, seminar Inspirasi Haji digelar rutin, termasuk di Muara Enim. Acara ini tak hanya menjelaskan teknis pembiayaan, tapi juga menggugah kesadaran umat agar tidak menunda haji ketika sudah mampu.
“Banyak yang sehat dan kaya, tapi selalu menunda. Ada pula yang sangat ingin berangkat, tapi terhalang biaya. Di sinilah AMITRA hadir, agar niat itu tidak terkubur,” ujarnya.
Resonansi di Muara Enim
Di Kabupaten Muara Enim, minat masyarakat terhadap pembiayaan haji lewat AMITRA cukup tinggi. Hingga Desember 2022, tercatat sekitar 500 kontrak aktif hanya dari cabang setempat. Angka ini menandakan betapa besar animo umat untuk mencari jalan menuju Tanah Suci.
“Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Biaya haji naik tiap tahun. Dengan AMITRA, umat bisa memastikan porsi haji sekarang juga, lalu mencicil dengan tenang,” kata Radian Kurniawan, perwakilan AMITRA di Muara Enim.
Membuka Pintu Harapan
Haji adalah panggilan. Tidak semua orang berkesempatan. Namun ketika pintu dibuka lewat fasilitas syariah yang aman dan terjamin, mengapa masih menunda?
Di bawah gemerlap tagline Semua Bisa Haji Bersama AMITRA, tersimpan makna yang lebih dalam: menjembatani kerinduan umat menuju Baitullah. Dari niat yang tulus, keuangan yang terbatas, hingga akhirnya terwujud perjalanan spiritual terbesar dalam hidup seorang muslim.
Seperti doa yang terus menggema: Labbaik Allahumma labbaik…
TEKS : IMRON SUPRIYADI | EDITOR : WARMAN P | FOTO : AMITRA