BarataYudha Kirim Sinyal Keras ke DPRD Palembang : Aspirasi Tak Boleh Mati di Tengah Jalan

politiknya ke Gedung DPRD Kota Palembang

PALEMBANG | KabarSryiwijaaNET –. Gerakan relawan BarataYudha tak tinggal diam. Mereka kembali turun gunung, membawa satu misi: menyampaikan suara rakyat yang pernah memilih dan menaruh harapan pada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang 2024, Yudha Pratomo Mahyudin, M.Sc., Ph.D. dan Ir. H. Baharudin, M.M, (23/06/2025).

Senin siang, BarataYudha melanjutkan safari politiknya ke Gedung DPRD Kota Palembang. Setelah sebelumnya menyambangi Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS — dua partai yang berada di belakang pencalonan Yudha-Bahar — giliran Fraksi NasDem, PKB, dan PAN yang didatangi. Surat permohonan audiensi diserahkan langsung ke staf fraksi masing-masing.

“Khusus ke Fraksi PKS, kami sudah mengirimkan surat sejak 16 Juni lalu, dan alhamdulillah sudah dijadwalkan untuk bertemu awal Juli ini,” ujar Dedek Chaniago, koordinator relawan yang akrab disapa Jenderal DC.

BarataYudha bukan relawan musiman. Mereka menyatakan tetap konsisten mengawal sembilan program unggulan Yudha-Bahar yang sempat menggema saat kampanye. Mulai dari berobat gratis, internet gratis, hingga dana operasional RT sebesar Rp50–100 juta per tahun, semua dianggap sebagai program yang menyentuh langsung kebutuhan warga Palembang.

Sayangnya, kontestasi Pilkada telah usai. Kemenangan berada di tangan Ratu Dewa–Prima Salam (RDPS). Tapi relawan BarataYudha menegaskan, semangat perjuangan belum usai. Mereka kini menggandeng DPRD sebagai mitra strategis untuk memastikan suara rakyat tetap terdengar.

“Kami tidak sedang membangun oposisi. Kami sedang membangun kesadaran. Bahwa janji kampanye bukan sekadar alat menjemput suara, tetapi komitmen moral yang harus diawasi pelaksanaannya,” tambah Jenderal DC.

BarataYudha menyebut, relawan mereka tersebar di 18 kecamatan, 107 kelurahan, dan 4.173 RT. Basis akar rumput inilah yang kini menjadi kekuatan moral untuk menyampaikan aspirasi secara langsung ke wakil rakyat.

Lewat surat dan langkah nyata, mereka mendesak Fraksi Demokrat, PKS, NasDem, PKB, dan PAN agar menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap pemerintahan RDPS. Bukan untuk menjatuhkan, tapi menjaga marwah demokrasi agar janji tidak menjadi ilusi.

Jika permintaan audiensi dikabulkan, BarataYudha berencana membawa 18 koordinator kecamatan sebagai simbol suara dari lapisan terbawah masyarakat. Aspirasi, kata mereka, tak boleh berhenti di kotak suara.

TEKS : Cha/DD Chaniago  EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *