Musi Banyuasin | KabarSriwijaya.NET – Malam di Bayung Lencir seakan tenang, tapi di baliknya, sebuah denyut baru sedang disiapkan. Deru mesin las, percikan api dari struktur baja, dan suara pekerja yang terus bersahutan menandai lahirnya sebuah fasilitas strategis: Sungai Kenawang New Train (SKN New Train).
Proyek yang digawangi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang—bagian dari Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Sumatra—ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur energi. Ia adalah simbol dari sebuah cita-cita: menjadikan Sumatra sebagai tulang punggung gas Indonesia.
Politik Energi di Tengah Bayung Lencir
Kunjungan lapangan dalam format Manajemen Walk Through (MWT) pada 20 Agustus 2025 menjadi penanda bahwa proyek ini masuk radar serius pemerintah. Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, datang bersama Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, serta jajaran manajemen PHE Jambi Merang. Di hadapan para pekerja, Taufan menegaskan, “Kami mengapresiasi semangat dan progres SKN New Train. Ini bukti komitmen bagi ketahanan energi bangsa.”
Tak berlebihan bila SKN New Train disebut proyek kebanggaan Sumatra. Dengan target beroperasi sebelum akhir 2025, fasilitas ini dirancang memproses gas hingga 30 MMSCFD, menjadikannya bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Ambisinya jelas: memperkokoh posisi PHE Jambi Merang dalam jajaran Top 10 Gas Producer di Indonesia.
Dari Sumur Baru ke Harapan Baru
Optimisme kian menguat dengan hasil dua sumur baru—SRT (Sungai Rotan) dan PGD East—yang berhasil mendongkrak produksi gas hingga 155 MMSCFD. Angka ini menjadi fondasi awal sebelum SKN New Train resmi mengalirkan produksi.
“Harapannya, Jambi Merang menjadi tulang punggung gas Sumatra,” kata Ruby Mulyawan. Pernyataannya tidak sekadar target produksi, tapi menyiratkan harapan besar: SKN New Train sebagai penopang swasembada energi nasional, sesuai visi Asta Cita Presiden Prabowo.
Energi untuk Minyak, Minyak untuk Energi
Uniknya, gas dari SKN New Train tak hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau industri. Sebagian akan dipakai dalam enhanced oil recovery di Blok Rokan, menopang produksi minyak yang menjadi urat nadi devisa negara. Di sinilah strategi Pertamina terlihat: mengaitkan gas dan minyak dalam satu ekosistem hulu migas yang saling memperkuat.
Strategi ini sejalan dengan program Filling the Gap yang diluncurkan SKK Migas sejak 2022. Program itu didesain untuk mengoptimalkan potensi produksi migas dari sumur lama maupun proyek tertunda. SKN New Train menjadi salah satu ikon keberhasilannya.
100 Ribu Jam Kerja Selamat
Di balik narasi ambisi besar itu, ada catatan lain yang jarang diangkat: budaya keselamatan kerja. Per 19 April 2025, proyek ini membukukan 100.000 jam kerja selamat (safe man hours) tanpa kecelakaan kerja yang menyebabkan kehilangan waktu (Lost Time Injury). Sebuah pencapaian penting di dunia konstruksi energi.
Lebih dari 200 pekerja ikut serta dalam doa bersama, menegaskan bahwa proyek besar ini dibangun bukan hanya dengan baja dan teknologi, tapi juga dengan syukur dan kehati-hatian.
Masa Depan Energi Mandiri
SKN New Train bukan hanya proyek fisik. Ia adalah narasi tentang masa depan energi Indonesia: mandiri, aman, dan berkelanjutan. Dari Bayung Lencir, energi nasional sedang dipahat ulang.
Di tahun ke-80 kemerdekaan Republik, Sumatra kembali menorehkan perannya. Seperti getaran mesin yang bergema di tengah hutan Musi Banyuasin, SKN New Train berdiri bukan sekadar fasilitas, melainkan tonggak—bahwa Indonesia tidak ingin hanya menjadi pasar energi, tapi juga produsen yang berdaulat.
TEKS : YULIE AFRIANI | EDITOR : IMRON SUPRIYADI | FOTO : HUMAS